Pembagian Rampasan Perang

وَحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ عَوَانَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ:

أَخَذَ أَبِي مِنَ الْخُمْسِ سَيْفًا فَأَتَى بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَبْ لِي هَذَا فَأَبَى فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ { يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلأَنْفَالِ قُلِ الْأَنْفَالُ ِللهِ وَالرَّسُوْلِ }[8 /الأنفال /1]

33 – (1748)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Abu ‘Awanah dari Simak dari Mush’ab bin Sa’d dari ayahnya dia berkata:

Ayahku, Sa’d, pernah mengambil pedang dari seperlima bagian ghanimah, lalu dia membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ayahku berkata, Berikanlah pedang ini kepadaku.Namun Rasulullah menolaknya, kemudian Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, ‘Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul) ‘ (Qs. Al Anfaal: 1).

(Shahih Muslim 1748 – 33 )

 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ ِلابْنِ الْمُثَنَّى قَالاَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ:

نَزَلَتْ فِيَّ أَرْبَعُ آيَاتٍ أَصَبْتُ سَيْفًا فَأَتَى بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ نَفِّلْنِيْهِ فَقَالَ ضَعْهُ ثُمَّ قَامَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَعْهُ مِنْ حَيْثُ أَخَذْتَهُ ثُمَّ قَامَ فَقَالَ نَفِّلْنِيْهِ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَقَالَ ضَعْهُ فَقَامَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ نَفِّلْنِيْهِ أَؤُجْعَلُ كَمَنْ لاَ غَنَاءَ لَهُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَعْهُ مِنْ حَيْثُ أَخَذْتَهُ قَالَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ اْلأَنْفَالِ قُلِ الْأَنْفَالُ ِللهِ وَالرَّسُوْلِ}

34 – (1748)

 

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyarsedangkan redaksi hadits ini lafadznya berasal dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bahdari Simak bin Harb dari Mush’ab bin Sa’d dari ayahnya dia berkata:

Ada empat ayat Al Qur’an yang turun dan menyinggung tentangku; aku pernah mendapatkan sebilah pedang, lalu aku membawanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya kukatakan, Wahai Rasulullah, berikanlah pedang itu kepadaku sebagai ghanimah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Letakkanlah pedang itu pada tempat di mana kamu mengambilnya. Kemudian ayahku berdiri dan berkata, Wahai Rasulullah, berikanlah pedang ini kepadaku sebagai ghanimah. Maka beliau bersabda: Letakkanlah pedang itu. Rupanya ayahku tetap berdiri dan berkata, Wahai Rasulullah, berikanlah pedang itu kepadaku, niscaya aku akan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tetap bersabda: Letakkanlah pedang itu pada tempat dimana kamu telah mengambilnya. Kemudian turunlah ayat berikut ini: (Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah:Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul…) ‘ (Qs. Al Anfaal: 1).

(Shahih Muslim 1748 – 34 )

 

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:

بَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً وَأَنَا فِيْهِمْ قِبَلَ نَجْدٍ فَغَنِمُوْا إِبِلاً كَثِيْرَةً فَكَانَتْ سُهْمَانُهُمُ اثْنَا عَشَرَ بَعِيْرًا أَوْ أَحَدَ عَشَرَ بَعِيْرًا وَنُفِّلُوْا بَعِيْرًا بَعِيْرًا

35 – (1749)

 

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakan di hadapan Malik; dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata:

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengirim suatu pasukan ke negeri Najd, sedangkan aku termasuk dalam pasukan tersebut. Mereka kemudian memperoleh ghanimah berupa unta yang sangat banyak, sehingga masing-masing mereka mendapat bagian dua belas ekor atau sebelas ekor unta, bahkan setiap dari mereka mendapatkan tambahan satu ekor unta.

(Shahih Muslim 1749 – 35 )

 

وَحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ سَرِيَّةً قِبَلَ نَجْدٍ وَفِيْهِمُ ابْنُ عُمَرَ وَأَنَّ سُهْمَانَهُمْ بَلَغَتْ اِثْنَيْ عَشَرَ بَعِيْرًا وَنُفِّلُوْا سِوَى ذَلِكَ بَعِيْرًا فَلَمْ يُغَيِّرْهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

36 – (1749)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kamiMuhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi’ dari Ibnu Umar:

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengirim suatu pasukan menuju daerah Najd, sedangkan Ibnu Umar termasuk dalam prajurit tersebut. Lalu pasukan tersebut mendapatkan ghanimah yang banyak sehingga masing-masing dari mereka mendapatkan dua belas unta dan masih ditambah dengan satu unta lagi untuk setiap prajurit, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak merubah ketetapan tersebut.

(Shahih Muslim 1749 – 36 )

 

وَحَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ وَعَبْدُ الرَّحِيْمِ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:

بَعَثَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً إِلَى نَجْدٍ فَخَرَجْتُ فِيْهَا فَأَصَبْنَا إِبِلاً وَغَنَمًا فَبَلَغَتْ سُهْمَانُنَا اِثْنَيْ عَشَرَ بَعِيْرًا اِثْنَيْ عَشَرَ بَعِيْرًا وَنَفَّلَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعِيْرًا بَعِيْرًا

37 – (1749)

 

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dan Abdurrahim bin Sulaiman dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi’dari Ibnu Umar dia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengirim suatu utusan ke negeri Najd, dan aku termasuk dari prajurit tersebut, saat itu kami mendapatkan ghanimah banyak sekali sehingga setiap kita mendapatkan dua belas ekor unta, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih menambahkan lagi satu ekor unta untuk setiap prajurit.

(Shahih Muslim 1749 – 37 )

وَحَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالاَ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَهُوَ الْقَطَّانُ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بِهَذَا اْلإِسْنَادِ

(1749)

Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsannakeduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- dari Ubaidullahdengan isnad ini.

(Shahih Muslim 1749)

 

 

وَ حَدَّثَنَاه أَبُو الرَّبِيعِ وَأَبُو كَامِلٍ قَالاَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوْبَ ح وَ حَدَّثَنَا اِبْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا اِبْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنِ ابْنِ عَوْنٍ قَالَ كَتَبْتُ إِلَى نَافِعٍ أَسْأَلُهُ عَنِ النَّفَلِ فَكَتَبَ إِلَيَّ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ فِي سَرِيَّةٍ ح و َحَدَّثَنَا اِبْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا اِبْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي مُوْسَى ح وَ حَدَّثَنَا هَارُوْنُ بْنُ سَعِيْدٍ اَلْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا اِبْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ كُلُّهُمْ عَنْ نَافِعٍ بِهَذَا اْلإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيْثِهِمْ

2 م – (1749)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi’ dan Abu Kamil keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu ‘Adi dari Ibnu ‘Aun dia berkata, Aku pernah menulis surat kepada Nafi’ untuk menanyakan perihal bagian dari harta rampasan perang, lalu dia membalas suratku bahwa Ibnu Umar pernah ikut dalam suatu pasukan. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi’ telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kamiIbnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa’id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahbtelah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid mereka semua dari Nafi’ dengan sanad ini, seperti hadits mereka.

(Shahih Muslim 1749) 2

 

وَحَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ يُوْنُسَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَاللَّفْظُ لِسُرَيْجٍ قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ رَجَاءٍ عَنْ يُوْنُسَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ نَفَّلَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفَلاً سِوَى نَصِيْبِنَا مِنَ الْخُمْسِ فَأَصَابَنِي شَارِفٌ وَالشَّارِفُ الْمُسِنُّ الْكَبِيْرُ

38 – (1750)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus dan Amru An Naqidsedangkan lafadz haditnya dari Suraij, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kamiAbdullah bin Raja` dari Yunus dari Az Zuhri dari Salim dari ayahnya dia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membagi harta rampasan perang selain dari bagian kita yang seperlima, saat itu aku mendapatkan jatah seekor unta -yaitu unta yang telah berumur-.

(Shahih Muslim 1750 – 38 )

 

 

وَ حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا اِبْنُ الْمُبَارَكِ ح و حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا اِبْنُ وَهْبٍ كِلاَهُمَا عَنْ يُوْنُسَ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ بَلَغَنِي عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ نَفَّلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً بِنَحْوِ حَدِيْثِ ابْنِ رَجَاءٍ

39 – (1750)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kamiIbnu Mubarrak. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb keduanya dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah sampai kepadaku dari Ibnu Umar dia berkata, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam pernah membagi harta rampasan perang kepada prajurit…seperti hadits riwayat Ibnu Raja`.

(Shahih Muslim 1750 – 39 )

 

وَحَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلُ بْنُ خَالِدٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَانَ يُنَفِّلُ بَعْضَ مَنْ يَبْعَثُ مِنَ السَّرَايَا لِأَنْفُسِهِمْ خَاصَّةً سِوَى قَسْمِ عَامَّةِ الْجَيْشِ وَالْخُمْسُ فِي ذَلِكَ وَاجِبٌ كُلِّهِ

40 – (1750)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Shu’aib bin Laits telah menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku dia berkata; telah menceritakan kepadaku ‘Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab dari Salim dari Abdullah:

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memberikan tambahan bagian dari harta rampasan perang kepada para anggota pasukan selain dari pembagian secara umum, sedangkan seperlima bagian dari seluruh harta rampasan wajib dibagikan.

(Shahih Muslim 1750 – 40 )

 

 

Tentang harta rampasan perang.

وَحَدَّثَنَا أَبُوْ كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ حَدَّثَنَا اِبْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ ح وَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ قَالَ هَذَا مَا حَدَّثَنَا أَبُوْ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيْثَ مِنْهَا وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

غَزَا نَبِيٌّ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ فَقَالَ لِقَوْمِهِ لاَ يَتْبَعْنِي رَجُلٌ قَدْ مَلَكَ بُضْعَ امْرَأَةٍ وَهُوَ يُرِيْدُ أَنْ يَبْنِيَ بِهَا وَلَمَّا يَبْنِ وَلاَ آخَرُ قَدْ بَنَى بُنْيَانًا وَلَمَّا يَرْفَعْ سُقُفَهَا وَلاَ آخَرُ قَدِ اشْتَرَى غَنَمًا أَوْ خَلِفَاتٍ وَهُوَ مُنْتَظِرٌ وِلاَدَهَا قَالَ فَغَزَا فَأَدْنَى لِلْقَرْيَةِ حِيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ أَوْ قَرِيْبًا مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ لِلشَّمْسِ أَنْتِ مَأْمُوْرَةٌ وَأَنَا مَأْمُوْرٌ اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيَّ شَيْئًا فَحُبِسَتْ عَلَيْهِ حَتَّى فَتَحَ اللهُ عَلَيْهِ قَالَ فَجَمَعُوْا مَا غَنِمُوْا فَأَقْبَلَتِ النَّارُ لِتَأْكُلَهُ فَأَبَتْ أَنْ تَطْعَمَهُ فَقَالَ فِيْكُمْ غُلُوْلٌ فَلْيُبَايِعْنِي مِنْ كُلِّ قَبِيْلَةٍ رَجُلٌ فَبَايَعُوْهُ فَلَصِقَتْ يَدُ رَجُلٍ بِيَدِهِ فَقَالَ فِيْكُمُ الْغُلُوْلُ فَلْتُبَايِعْنِي قَبِيْلَتُكَ فَبَايَعَتْهُ قَالَ فَلَصِقَتْ بِيَدِ رَجُلَيْنِ أَوْ ثَلاَثَةٍ فَقَالَ فِيْكُمُ الْغُلُوْلُ أَنْتُمْ غَلَلْتُمْ قَالَ فَأَخْرَجُوْا لَهُ مِثْلَ رَأْسِ بَقَرَةٍ مِنْ ذَهَبٍ قَالَ فَوَضَعُوْهُ فِي الْمَالِ وَهُوَ بِالصَّعِيْدِ فَأَقْبَلَتِ النَّارُ فَأَكَلَتْهُ فَلَمْ تَحِلَّ الْغَنَائِمُ لِأَحَدٍ مِنْ قَبْلِنَا ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى رَأَى ضَعْفَنَا وَعَجْزَنَا فَطَيَّبَهَا لَنَا

32 – (1747)

 

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al ‘Ala telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Ma’mar. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi’ sedangkan susunan redaksi hadits ini berasal dari dia, telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata, Ini adalah beberapa hadits yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Dulu ada seorang Nabi dari para Nabi yang hendak berperang, lalu dia berkata kepada kaumnya: Janganlah ikut serta berperang bersamaku, yaitu orang yang telah menikah dan ingin menggauli isterinya, orang-orang yang sedang membangun rumah dan ia belum sempat menaikkan atapnya, atau orang yang telah membeli seekor kambing atau seekor unta bunting, sementara ia tengah menunggu kelahiran anak ternak tersebut. Lalu Nabi tersebut berangkat berperang, menjelang waktu Ashar, ia telah sampai di suatu perkampungan, lalu dia berkata kepada Matahari: Hai Matahari, kamu diperintah dan aku pun diperintah. Setelah itu dia berdo’a: Ya Allah, hentikanlah laju putaran matahari demi kepentingan urusanku. Lalu matahari pun berhenti, hingga Allah dapat memenangkan mereka atas musuhnya. Setelah harta rampasan perang terkumpul menjadi satu, tiba-tiba api yang ingin menyambar harta rampasan tersebut tidak jadi menyambarnya. Lantas Nabi tersebut berkata, Di antara kalian pasti ada yang menyembunyikan harta rampasan, maka hendaklah setiap orang dari berbagai kabila berbaiat kepadaku!. Maka, mereka pun berbaiat kepada Nabi tersebut dengan menjabat tangannya. Lalu dia berkata lagi, Di antara kalian pasti ada yang menyembunyikan harta rampasan, hendaknya setiap kabilah berbaiat kepadaku!. lalu dia menjabat tangan dua orang laki-laki atau tiga orang laki-laki sekaligus, lantas Nabi tersebut berkata, Kalian telah menyembunyikan harta rampasan. Rasulullah melanjutkan: Setelah itu mereka mengeluarkan seonggok emas sebesar kepala sapi dan menyerahkan kepada Nabi tersebut, lalu dia meletakkanya pada tumpukan harta rampasan yang berada di atas bukit. Tidak lama kemudian, api datang melahap harta rampasan tersebut. Setelah itu beliau bersabda: Harta rampasan perang itu sama sekali tidak dihalalkann bagi salah seorang sebelum kita, karena Allah mengetahui kelemahan dan kekurangan kita, akhirnya Allah menghalalkannya atas kita.

(Shahih Muslim 1747 – 32 )

 

 

 

Boleh Menebang dan Membakar tanaman kaum kuffar dalam peperangan

َحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَمُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ قَالاَ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَّقَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيْرِ وَقَطَعَ وَهِيَ الْبُوَيْرَةُ زَادَ قُتَيْبَةُ وَابْنُ رُمْحٍ فِي حَدِيثِهِمَا فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ { مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِيْنَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوْهَا قَائِمَةً عَلَى أُصُوْلِهَا فَبِإِذْنِ اللهِ وَلِيُخْزِيَ الْفَاسِقِيْنَ

 (1746)-29

 

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumhkeduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Laits dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi’ dari Abdullah:

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membakar dan menebang kebun kurma milik (Yahudi) Bani Nadlir di Buwairah, lalu Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat:

(Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah dan Karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik) (Qs. Al Hasyr: 5).

(Shahih Muslim 1746 – 29 )

 

حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ وَهَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ قَالاَ حَدَّثَنَا اِبْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مُوْسَى بْنِ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطَعَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيْرِ وَحَرَّقَ وَلَهَا يَقُوْلُ حَسَّانُ وَهَانَ عَلَى سَرَاةِ بَنِي لُؤَيٍّ حَرِيْقٌ بِالْبُوَيْرَةِ مُسْتَطِيْرُ وَفِي ذَلِكَ نَزَلَتْ { مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِيْنَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوْهَا قَائِمَةً عَلَى أُصُوْلِهَا } الْآيَةَ

 (1746) – 30

 

Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur dan Hannad bin As Sarry keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Musa bin ‘Uqbah dari Nafi’ dari Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma,

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menebang dan membakar kebun kurma milik (Yahudi) Bani Nadlir, dalam peristiwa itu, Hassan sempat membaca sebait sya’ir: Alangkah terhinanya tokoh-tokoh Bani Lu`aiy saat kebakaran melumat kebun kurma mereka yang berada di daerah Buwairah. Sehubungan dengan itu, maka turunlah ayat: (Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya…) Al-ayat (Qs. Al Hasyr: 5).

(Shahih Muslim 1746 – 30 )

 

وَ حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ عُثْمَانَ أَخْبَرَنِي عُقْبَةُ بْنُ خَالِدٍ اَلسَّكُوْنِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ

حَرَّقَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيْرِ

(1746) – 31

Telah menceritakan kepada kami Sahl bin Utsman telah mengabarkan kepadaku Uqbah bin Khalid As Sakuni dari Ubaidullah dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar dia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membakar habis kebun kurma milik (Yahudi) Bani Nadlir.

(Shahih Muslim 1746 – 31 )

 

 

Tidak mengapa dengan terbunuhnya perempuan dan anak-anak secara tidak sengaja dalam peperangan dimalam hari

وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَسَعِيْدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ جَمِيْعًا عَنِ ابْنِ عُيَيْنَةَ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ الصَّعْبِ بْنِ جَثَّامَةَ قَالَ:

سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الذَّرَارِيِّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ يُبَيَّتُوْنَ فَيُصِيْبُوْنَ مِنْ نِسَائِهِمْ وَذَرَارِيِّهِمْ فَقَالَ هُمْ مِنْهُمْ

26 – (1745)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa’id bin Manshur danAmru An Naqid semuanya dari Ibnu ‘Uyainah. Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin ‘Uyainah dari Az Zuhri dari Ubaidullah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha’b bin Jatsamah dia berkata:

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya mengenai anak-anak dan wanita Musyrikin yang terbunuh ketika terjadi serangan malam. Beliau menjawab: Mereka termasuk dari golongan musuh.

(Shahih Muslim 1745 – 26 )

 

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ الصَّعْبِ بْنِ جَثَّامَةَ قَالَ:

قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّا نُصِيْبُ فِي الْبَيَاتِ مِنْ ذَرَارِيِّ الْمُشْرِكِيْنَ قَالَ هُمْ مِنْهُمْ

27 – (1745)

 

Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha’b bin Jastamah dia berkata, Aku bertanya:

Wahai Rasulullah, kami pernah menyerang musuh di malam hari, hingga kami membunuh para anak-anak dan kaum wanita dari orang-orang Musyrik! Beliau bersabda: Mereka termasuk dari golongan musuh.

(Shahih Muslim 1745 – 27 )

 

وَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا اِبْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ دِيْنَارٍ أَنَّ اِبْنَ شِهَابٍ أَخْبَرَهُ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ الصَّعْبِ بْنِ جَثَّامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِيْلَ لَهُ :

لَوْ أَنَّ خَيْلاً أَغَارَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَأَصَابَتْ مِنْ أَبْنَاءِ الْمُشْرِكِيْنَ قَالَ هُمْ مِنْ آبَائِهِمْ

28 – (1745)

Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’ telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku ‘Amru bin Dinar bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadanya dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utbah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha’b bin Jatsamah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya,:

Bagaimana jika ada pasukan berkuda menyerang musuh di malam hari, sehingga anak orang-orang Musyrik banyak yang ikut terbunuh? Beliau menjawab: Mereka seperti bapak-bapak mereka.

(Shahih Muslim 1745 – 28 )

 

 

Dilarang membunuh perempuan dan anak-anak dalam peperangan

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَمُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ قَالاَ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ ح وَ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ  :عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ

أَنَّ اِمْرَأَةً وُجِدَتْ فِي بَعْضِ مَغَازِي رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقْتُوْلَةً فَأَنْكَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَتْلَ النِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ

24 – (1744)

 

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumhkeduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Laits dariNafi’ dari Abdullah :

Bahwa dalam salah satu peperangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditemukan jasad seorang wanita, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun melarang pembunuhan wanita dan anak-anak.

(Shahih Muslim 1744 – 24 )

 

حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ وَأَبُوْ أُسَامَةَ قَالاَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:

وُجِدَتْ اِمْرَأَةٌ مَقْتُوْلَةً فِي بَعْضِ تِلْكَ الْمَغَازِي فَنَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ النِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ

25 – (1744)

 

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata:

Seorang wanita didapati telah terbunuh di suatu peperangan, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk membunuh wanita dan anak-anak.

(Shahih Muslim 1744 – 25 )

 

Makruh berharap bertemu musuh dalam peperangan dan Perintah bersabar ketika ketemu musuh

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ اَلْحُلْوَانِيُّ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُوْ عَامِرٍ اَلْعَقَدِيُّ عَنِ الْمُغِيْرَةِ وَهُوَ اِبْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِزَامِيُّ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لاَ تَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ فَإِذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاصْبِرُوْا

19 – (1741)

 

Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Khulwani dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu ‘Amir Al ‘Aqadi dari Mughirah -yaitu Ibnu Abdurrahman Al Hizami- dari Abu Az Zinnad dari Al A’raj dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Janganlah kalian mengharap bertemu musuh, namun jika kalian bertemu mereka maka bersabarlah (teguhkan hati kalian).

(Shahih Muslim 1741 – 19)

 

وَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا اِبْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي مُوْسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ أَبِي النَّضْرِ عَنْ كِتَابِ رَجُلٍ مِنْ أَسْلَمَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَالُ لَهُ عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِي أَوْفَى فَكَتَبَ إِلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ حِيْنَ سَارَ إِلَى الْحَرُورِيَّةِ يُخْبِرُهُ:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي بَعْضِ أَيَّامِهِ الَّتِي لَقِيَ فِيْهَا الْعَدُوَّ يَنْتَظِرُ حَتَّى إِذَا مَالَتِ الشَّمْسُ قَامَ فِيْهِمْ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ لاَ تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَاسْأَلُوْا اللهَ الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاصْبِرُوْا وَاعْلَمُوْا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلاَلِ السُّيُوْفِ ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اَللّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِيَ السَّحَابِ وَهَازِمَ اْلأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ

20 – (1742)

 

Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’ telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah dari Abu An Nadlr, bahwa dia pernah menerima sepucuk surat dari suku Aslam yang bernama Abdullah bin Abu Aufa -termasuk salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam-, maka dia menulis surat kepada Umar bin Ubaidullah ketika ia berangkat untuk memerangi orang-orang Haruriyah, dan memberitahukan kepadanya

Bahwa, suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertemu dengan para musuh, lalu beliau menunggu hingga matahari condong ke arah barat. Setelah itu, beliau berdiri di antara para sahabat seraya bersabda: Wahai kaum Muslimin, janganlah kalian mengharap bertemu dengan musuh, dan mohonlah kesehatan kepada Allah, namun apabila kalian bertemu dengan mereka maka bersabarlah. Ketahuilah oleh kalian semua, bahwa surga berada di bawah naungan pedang. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri sambil bermunajat: Ya Allah, dzat yang menurunkan Al Qur’an, dzat yang menggerakkan awan, dzat yang dapat mengalahkan pasukan Ahzab, hancurkanlah mereka semua dan berikanlah kemenangan atas kami.

(Shahih Muslim 1742 – 20)

حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَنْ إِسْمَعِيْلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى قَالَ :

دَعَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى اْلأَحْزَابِ فَقَالَ اَللّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ سَرِيْعَ الْحِسَابِ اهْزِمِ الْأَحْزَابَ اَللّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ

21 – (1742)

 

Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur telah menceritakan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Isma’il bin Abu Khalid dari Abdullah bin Abu Aufa dia berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendo’akan kehancuran bagi pasukan Ahzab, beliau bersabda: Ya Allah, dzat yang menurunkan kitab, dzat yang segera membuat perhitungan, hancurkanlah pasukan Ahzab. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan cerai-beraikanlah mereka.

(Shahih Muslim 1742 – 21)

 

وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيْعُ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ إِسْمَعِيْلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ اِبْنَ أَبِي أَوْفَى يَقُولُ :

دَعَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيْثِ خَالِدٍ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ هَازِمَ اْلأَحْزَابِ وَلَمْ يَذْكُرْ قَوْلَهُ اَللّهُمَّ

22 – (1742)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ bin Jarrah dari Isma’il bin Abu Khalid dia berkata aku pernah mendengar Ibnu Abu Aufa berkata,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendo’akan…seperti hadits riwayat Khalid, hanya saja ia menyebutkan, Hancurkanlah pasukan Ahzab, dan tidak menyebutkan, ‘Ya Allah’.

(Shahih Muslim 1742 – 22)

 

وَ حَدَّثَنَاهُ إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنِ ابْنِ عُيَيْنَةَ عَنْ إِسْمَعِيْلَ بِهَذَا اْلإِسْنَادِ وَزَادَ اِبْنُ أَبِي عُمَرَ فِي رِوَايَتِهِ مُجْرِيَ السَّحَابِ

(1742)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah dari Isma’il dengan isnad ini, dan dalam riwayat Ibnu Abu Umar disebutkan, ‘Dzat yang menggerakkan awan’.

(Shahih Muslim 1742 )

 

وَ حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ يَوْمَ أُحُدٍ:

اَللّهُمَّ إِنَّكَ إِنْ تَشَأْ لاَ تُعْبَدْ فِي اْلأَرْضِ

23 – (1743)

 

Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya’ir telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa saat terjadinya perang uhud:

Ya Allah, jika Engkau menghendaki (kemenangan atas orang kafir dan mengalahkan pasukan Islam) niscaya Engkau tidak di sembah di muka bumi.

(Shahih Muslim 1743 – 23)

Boleh menggunakan tipu daya dalam peperangan

وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ لِعَلِيٍّ وَزُهَيْرٍ قَالَ عَلِيٌّ أَخْبَرَنَا وَ قَالَ اْلآخَرَانِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعَ عَمْرٌو جَابِرًا يَقُوْلُ:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْحَرْبُ خَدْعَةٌ

17 – (1739)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa’di dan ‘Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari Ali dan Zuhair, Ali berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua orang mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; ‘Amru pernah mendengar Jabir berkata:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perang adalah tipu daya.”

(Shahih Muslim 1739 – 17)

 

وَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَهْمٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اَلْحَرْبُ خَدْعَةٌ

18 – (1740)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahmtelah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Mubarrak telah mengabarkan kepada kamiMa’mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perang adalah tipu daya.”

(Shahih Muslim 1740 – 18)

Larangan Berkhianat

حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ وَأَبُوْ أُسَامَةَ ح و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيْدٍ يَعْنِي أَبَا قُدَامَةَ السَّرَخْسِيِّ قَالاَ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَهُوَ الْقَطَّانُ كُلُّهُمْ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِذَا جَمَعَ اللهُ اْلأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرْفَعُ لِكُلٍّ غَادِرٍ لِوَاءٌ فَقِيْلَ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلاَنِ بْنِ فُلاَنٍ

9 – (1735)

 

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa’id -yaitu Abu Qudamah As Sarahsi- keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- semuanya dari Ubaidullah. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kamiMuhammad bin Abdullah bin Numair sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Apabila Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir kelak di hari Kiamat, maka akan dikibarkan bendera bagi setiap pengkhianat, lalu dikatakan, ‘Ini adalah bendera si fulan bin fulan’.

(Shahih Muslim 1735 – 9)

 

حَدَّثَنَا أَبُو الرَّبِيْعِ الْعَتَكِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا أَيُّوْبُ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا صَخْرُ بْنُ جُوَيْرِيَةَ كِلاَهُمَا عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيْثِ

(1735)

 

Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi’ Aal ‘Ataki telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad darimi telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Shahr bin Juwairiyah keduanya dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan hadits ini

(Shahih Muslim 1735 )

 

وَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ عَنْ إِسْمَعِيْلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِيْنَارٍ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلاَ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلاَنٍ

10 – (1735)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr dari Isma’il bin Ja’far dari Abdullah bin Dinar bahwa dia pernah mendengar Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya Allah akan mengibarkan bendera untuk para pengkhianat, dan dikatakan kepadanya, ‘Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan.

(Shahih Muslim 1735 – 10)

 

حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا اِبْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُوْنُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حَمْزَةَ وَسَالِمٍ اِبْنَيْ عَبْدِ اللهِ أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

11 – (1735)

 

Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim yang keduanya adalah anak Abdullah, bahwa Abdullah bin Umar berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Setiap pengkhianat akan membawa benderanya masing-masing di hari Kiamat kelak.

(Shahih Muslim 1735 – 11)

 

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالاَ حَدَّثَنَا اِبْنُ أَبِي عَدِيٍّ ح و حَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ يَعْنِي اِبْنَ جَعْفَرٍ كِلاَهُمَا عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ

12 – (1736)

 

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu ‘Adi. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah mengabarkan kepada kamiMuhammad – yaitu Ibnu Ja’far- keduanya dari Syu’bah dari Sulaiman dari Abu Wa`il dari Abdullah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

Di hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan senantiasa mengibarkan benderanya masing-masing, dikatakan, Ini adalah bendera pengkhianatan fulan.

(Shahih Muslim 1736 – 12)

 

و حَدَّثَنَاه إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ ح و حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ جَمِيْعًا عَنْ شُعْبَةَ فِي هَذَا اْلإِسْنَادِ وَلَيْسَ فِي حَدِيْثِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ يُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلاَنٍ

(1736)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadlr bin Syumail. (dalam riwayat lain disebutkan)  Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Abdurrahman semuanya dari Syu’bah dengan isnad ini, namun dalam hadits Abdurrahman tidak disebutkan, ‘Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan’.

(Shahih Muslim 1736)

 

وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ عَنْ يَزِيْدَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيْزِ عَنِ اْلأَعْمَشِ عَنْ شَقِيْقٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعْرَفُ بِهِ يُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلاَنٍ

13 – (1736)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dari Yazid bin Abdul Aziz dari Al A’masy dari Syaqiq dari Abdullah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Setiap pengkhianat akan membawa bendera yang mudah untuk dikenali, dikatakan, ‘Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan’.

(Shahih Muslim 1736 – 13)

 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَعُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيْدٍ قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعْرَفُ بِهِ

14 – (1737)

 

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin Sa’id keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Syu’bah dari Tsabit dari Anas dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda:

Setiap pengkhianat akan membawa bendera yang mudah dikenali di hari Kiamat kelak.

(Shahih Muslim 1737 – 14)

 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَعُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيْدٍ قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ خُلَيْدٍ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ عِنْدَ اسْتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

15 – (1738)

 

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin Said keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Khulaid dari Abu Nadlrah dari Abu Sa’id dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

Setiap pengkhianat akan membawa bendera di belakangnya di hari Kiamat kelak.

(Shahih Muslim 1737 – 15)

 

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا الْمُسْتَمِرُّ بْنُ الرَّيَّانِ حَدَّثَنَا أَبُو نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرْفَعُ لَهُ بِقَدْرِ غَدْرِهِ أَلاَ وَلاَ غَادِرَ أَعْظَمُ غَدْرًا مِنْ أَمِيْرِ عَامَّةٍ

16 – (1738)

 

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdus Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Mustamir bin Ar Rayan telah menceritakan kepada kami Abu Nadlrah dari Abu Sa’id dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Di hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan membawa bendera yang dikibarkannya tinggi-tinggi sesuai dengan pengkhianatannya. Ketahuilah, tidak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang penguasa terhadap rakyatnya.

(Shahih Muslim 1738 – 16)

 

 

Perintah memberikan kemudahan dan tidak menakut-nakuti

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُوْ كُرَيْبٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُوْ أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوْسَى قَالَ:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَعَثَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِهِ فِي بَعْضِ أَمْرِهِ قَالَ بَشِّرُوْا وَلَا تُنَفِّرُوْا وَيَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا

6 – (1732)

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib sedangkan lafadznya dari Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata:

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat seseorang dari sahabatnya untuk melaksanakan perintahnya, beliau bersabda: Berilah mereka kabar gembira dan janganlah menakut-nakuti, mudahkan urusan mereka jangan kamu persulit.

(Shahih Muslim 1732 – 6)

حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَهُ وَمُعَاذًا إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ يَسِّرَا وَلاَ تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلاَ تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا وَلاَ تَخْتَلِفَا

7 – (1733)

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Syu’bah dari Sa’id bin Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengutus kakeknya dan Mu’adz ke negeri Yaman, maka beliau bersabda:

Hendaklah kalian mudahkan dan jangan persulit, beri kabar gembira dan jangan membuat orang lari, saling patuhlah kalian berdua dan jangan saling bersengketa.

(Shahih Muslim 1733 – 7)

وَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ وَابْنُ أَبِي خَلَفٍ عَنْ زَكَرِيَّاءَ بْنِ عَدِيٍّ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ كِلاَهُمَا عَنْ سَعِيْدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ حَدِيْثِ شُعْبَةَ وَلَيْسَ فِي حَدِيْثِ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ وَتَطَاوَعَا وَلاَ تَخْتَلِفَا

 (1733)

Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abbad telah menceritakan kepada kamiSufyan dari ‘Amru. Dan di diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Khalaf dari Zakaria bin ‘Adi telah mengabarkan kepada kami ‘Ubaidullah dari Zaid bin Abu Unaisah keduanya dari Sa’id bin Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti hadits Syu’bah, namun dalam hadits Zaid bin Abu Unaisah tidak disebutkan,  Saling patuhlah kalian berdua dan jangan berselisih.

(Shahih Muslim 1733)

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ سَعِيْدٍ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيْدِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ كِلاَهُمَا عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ قَالَ:

سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا وَسَكِّنُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا

8 – (1734)

Telah menceritakan kepada kami Ubaidulalh bin Mu’adz Al ‘Anbari telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu At Tayah dari Anas. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa’id. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far keduanya dari Syu’bah dari Abu At Tayah dia berkata:

Aku mendengar Anas bin Malik berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Permudahlah oleh kalian dan jangan mempersulit, buatlah hati mereka tenang dan jangan menakut-nakuti.

(Shahih Muslim 1734 – 8)

Wasiat pemimpin Negara kepada panglima perang tentang adab berperang

حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعُ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ سُفْيَانَ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ أَمْلاَهُ عَلَيْنَا إِمْلَاءً

2 – (1731)

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ bin Al Jarrah dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; dan dia telah mendikte kami. (dalam riwayat lain disebutkan)

(Shahih Muslim 1731 – 2)

 ح و حَدَّثَنِي عَبْدُ اللهِ بْنُ هَاشِمٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ يَعْنِي اِبْنَ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَّرَ أَمِيْرًا عَلَى جَيْشٍ أَوْ سَرِيَّةٍ أَوْصَاهُ فِي خَاصَّتِهِ بِتَقْوَى اللهِ وَمَنْ مَعَهُ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرًا ثُمَّ قَالَ اُغْزُوْا بِاسْمِ اللهِ فِي سَبِيْلِ اللهِ قَاتِلُوْا مَنْ كَفَرَ بِاللهِ اُغْزُوْا وَلاَ تَغُلُّوْا وَلاَ تَغْدِرُوْا وَلاَ تَمْثُلُوْا وَلاَ تَقْتُلُوْا وَلِيْدًا وَإِذَا لَقِيْتَ عَدُوَّكَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ فَادْعُهُمْ إِلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ أَوْ خِلاَلٍ فَأَيَّتُهُنَّ مَا أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلاَمِ فَإِنْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى التَّحَوُّلِ مِنْ دَارِهِمْ إِلَى دَارِ الْمُهَاجِرِيْنَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّهُمْ إِنْ فَعَلُوْا ذَلِكَ فَلَهُمْ مَا لِلْمُهَاجِرِيْنَ وَعَلَيْهِمْ مَا عَلَى الْمُهَاجِرِيْنَ فَإِنْ أَبَوْا أَنْ يَتَحَوَّلُوْا مِنْهَا فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّهُمْ يَكُوْنُوْنَ كَأَعْرَابِ الْمُسْلِمِيْنَ يَجْرِي عَلَيْهِمْ حُكْمُ اللهِ الَّذِي يَجْرِي عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَكُوْنُ لَهُمْ فِي الْغَنِيْمَةِ وَالْفَيْءِ شَيْءٌ إِلاَّ أَنْ يُجَاهِدُوْا مَعَ الْمُسْلِمِيْنَ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَسَلْهُمُ الْجِزْيَةَ فَإِنْ هُمْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَقَاتِلْهُمْ وَإِذَا حَاصَرْتَ أَهْلَ حِصْنٍ فَأَرَادُوْكَ أَنْ تَجْعَلَ لَهُمْ ذِمَّةَ اللهِ وَذِمَّةَ نَبِيِّهِ فَلاَ تَجْعَلْ لَهُمْ ذِمَّةَ اللهِ وَلاَ ذِمَّةَ نَبِيِّهِ وَلَكِنِ اجْعَلْ لَهُمْ ذِمَّتَكَ وَذِمَّةَ أَصْحَابِكَ فَإِنَّكُمْ أَنْ تُخْفِرُوْا ذِمَمَكُمْ وَذِمَمَ أَصْحَابِكُمْ أَهْوَنُ مِنْ أَنْ تُخْفِرُوْا ذِمَّةَ اللهِ وَذِمَّةَ رَسُوْلِهِ وَإِذَا حَاصَرْتَ أَهْلَ حِصْنٍ فَأَرَادُوْكَ أَنْ تُنْزِلَهُمْ عَلَى حُكْمِ اللهِ فَلاَ تُنْزِلْهُمْ عَلَى حُكْمِ اللهِ وَلَكِنْ أَنْزِلْهُمْ عَلَى حُكْمِكَ فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي أَتُصِيْبُ حُكْمَ اللهِ فِيْهِمْ أَمْ لاَ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ هَذَا أَوْ نَحْوَهُ وَزَادَ إِسْحَقُ فِي آخِرِ حَدِيْثِهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ آدَمَ قَالَ فَذَكَرْتُ هَذَا الْحَدِيْثَ لِمُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ قَالَ يَحْيَى يَعْنِي أَنَّ عَلْقَمَةَ يَقُوْلُهُ لِابْنِ حَيَّانَ فَقَالَ حَدَّثَنِي مُسْلِمُ بْنُ هَيْصَمٍ عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ مُقَرِّنٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ

3 – (1731)

Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim sedangkan lafadznya dari dia. Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya dia berkata:

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mewasiatkan untuk selalu bertakwa kepada Allah, kemudian beliau bersabda: Berperanglah dengan nama Allah untuk menegakkan di jalan Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah kalian dan janganlah kalian menipu (dalam harta rampasan), jangan kalian mengkhianati janji, jangan membunuh seseorang dengan cara yang kejam, dan janganlah membunuh anak-anak. Apabila kalian bertemu dengan musuhmu dari orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka kepada tiga hal, apabila mereka mau menerima salah satu dari tiga hal tersebut, maka terimalah mereka dan berhentilah memerangi mereka, setelah itu serulah mereka untuk masuk agama Islam. Apabila mereka mau menerima ajakanmu maka terimalah, setelah itu ajaklah mereka untuk pindah dari kampung halaman mereka ke kampung halaman kaum Muhajirin. Apabila mereka mau menerima ajakanmu tersebut, maka beritahukanlah bahwa mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti kaum Muhajirin. Apabila mereka enggan pindah dari kampung halamannya ke kampung halaman kaum Muhajirin, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka sama dengan orang-orang Arab Muslim lainnya, yang tidak memperoleh sedikitpun harta rampasan perang, kecuali jika mereka ikut berjuang bersama kaum Muslimin lainnya. Jika mereka menolak maka mintalah upeti kepada mereka, apabila mereka mau menyerahkan upeti tersebut kepadamu maka terimalah dan janganlah kamu memerangi mereka, namun jika mereka enggan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah lalu perangilah mereka. Apabila kalian mengepung suatu benteng, lalu orang-orang yang berada di dalamnya meminta keamanan dan jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah kamu penuhi permintaan tersebut. Tetapi jadikanlah merka dalam perlindungan kalian dan perlindungan sahabat-sahabat kalian, sebab resikonya lebih ringan jika kamu harus merusak keamanan kalian dan teman-teman kalian daripada kalian merusak keamanan Allah dan Rasul-Nya. Apabila mereka menghendaki agar ditempatkan pada hukum Allah maka janganlah kalian berlakukan hal itu kepada mereka, yang lebih baik adalah apabila kalian memberlakukan hukuman sendiri, sebab kalian sendiri mungkin tidak akan mengetahui, apakah kalian dapat menegakkan hukum Allah kepada mereka atau tidak. Abdurrahman berkata, Seperti ini atau yang semisalnya. Ishaq menambahkan diakhir haditsnya, dari Yahya bin Adam dia berkata; aku meneyebutkan hadits ini kepada Muqatil bin Hayyan. Yahya berkata,Yaitu bahwa Al Qamah pernah berkata kepada Ibnu Hayyan, katanya; telah menceritakan kepadaku Muslim bin Haisham dari An Nu’man bin Muqarrin dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti itu.

(Shahih Muslim 1731 – 3)

وَ حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنِي عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَبْدِ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ بُرَيْدَةَ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا بَعَثَ أَمِيْرًا أَوْ سَرِيَّةً دَعَاهُ فَأَوْصَاهُ وَسَاقَ الْحَدِيْثَ بِمَعْنَى حَدِيْثِ سُفْيَانَ

4 – (1731)

Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya’ir telah menceritakan kepadaku Abdush Shammad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepadaku ‘Alqamah bin Martsad bahwa Sulaiman bin Buraidah telah menceritakan dari ayahnya dia berkata:

Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mendo’akannya dan mewasiatkan kepadanya…lalu dia melanjutkan hadits tersebut semakna dengan hadits Sufyan.

(Shahih Muslim 1731 – 4)

 حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيْمُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ الْفَرَّاءُ عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ الْوَلِيْدِ عَنْ شُعْبَةَ بِهَذَا

5 – (1731)

Telah menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Wahhab Al Farra` dari Al Husain bin Walid dari Syu’bah dengan isnad ini.

(Shahih Muslim 1731 – 5)