Keutamaan orang yang membaca dan mengajarkan Alquran serta orang yang mempelajari hukum fiqih

وحدثني زهير بن حرب. حدثنا يعقوب بن إبراهيم. حدثني أبي عن ابن شهاب، عَنْ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ؛ أَنَّ نَافِعَ ابْنَ عَبْدِالْحَارِثِ لَقِيَ عُمَرَ بِعُسْفَانَ. وَكَانَ عُمَرُ يَسْتَعْمَلُهُ عَلَى مَكَّةَ. فَقَالَ:

مَنِ اسْتَعْمَلْتَ عَلَى أَهْلِ الْوَادِي؟ فَقَالَ: اِبْنُ أَبْزَى. قَالَ: وَمَنِ ابْنُ أَبْزَى؟ قَالَ: مَوْلَى مِنْ مَوَالِيْنَا. قَالَ: فَاسْتَخْلَفْتَ عَلَيْهِمْ مَوْلَى؟ قَالَ: إِنَّهُ قَارِئٌ لِكِتَابِ اللهِ عز وجل. وَإِنَّهُ عَالِمٌ بِالْفَرَائِضِ. قَالَ عُمَرُ: أَماَ إِنَّ نَبِيَّكُمْ صلى الله عليه وسلم قَدْ قَالَ “إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهٰذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ”.

269 – (817)

Hadits riwayat Amir bin Watsilah Radhiyallahu’anhu :

Bahwasanya Nafi’ bin Abdul Harits, pada suatu ketika bertemu dengan Khalifah Umar di ‘Usfan. Ketika itu, Nafi’ bertugas sebagai pejabat dikotaMakkah. Umar bertanya kepada Nafi’, “Siapa yang Anda angkat sebagai kepala bagi penduduk Wadi?” Nafi’ menjawab, “Ibnu Abza.” Umar bertanya lagi, “Siapakah itu Ibnu Abza?” Nafi’ menjawab, “Salah seorang Maula (budak yang telah dimerdekakan) di antara beberapa Maula kami.” Umar bertanya, “Kenapa Maula yang diangkat?” Nafi’ menjawab, “Karena ia adalah seorang yang pintar tentang Kitabullah dan pandai tentang ilmu fara`idh (ilmu tentang pembagian harta warisan).” Umar berkata, “Benar, Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al Qur`an) dan menghinakan yang lain.'”

(Shahih Muslim No.817-269)