Shalat sunnah setelah shalat jum’at

وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعًا

67 – (881)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu  ia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Jika salah seorang dari kalian telah menunaikan shalat Jum’at, maka hendaklah ia shalat empat raka’at setelahnya.

(Shahih Muslim : 881 – 67)

 

وَ حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ إِدْرِيْسَ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

إِذَا صَلَّيْتُمْ بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَصَلُّوْا أَرْبَعًا زَادَ عَمْرٌو فِي رِوَايَتِهِ قَالَ اِبْنُ إِدْرِيْسَ قَالَ سُهَيْلٌ فَإِنْ عَجِلَ بِكَ شَيْءٌ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ فِي الْمَسْجِدِ وَرَكْعَتَيْنِ إِذَا رَجَعْتَ

68 – (881)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Suhail daribapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu  ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Jika kalian ingin shalat (sunah) setelah menunaikan shalat Jum’at, maka shalatlah empat raka’at. Amru menambahkan di dalam riwayatnya; Ibnu Idris berkata, Suhail berkata; Jika kamu terburu-buru (karena suatu keperluan), maka shalatlah dua raka’at di Masjid dan dua raka’at di rumah.

(Shahih Muslim : 881 – 68)

 

وَ حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيْرٌ ح و حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ عَنْ سُفْيَانَ كِلاَهُمَا عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُصَلِّيًا بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَلْيُصَلِّ أَرْبَعًا وَلَيْسَ فِي حَدِيْثِ جَرِيْرٍ مِنْكُمْ

69 – (881)

 

Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Sufyan keduanya dari Suhail daribapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu  ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Barangsiapa di antara kalian yang ingin menunaikan shalat setelah shalat Jum’at, maka hendaklah ia shalat empat raka’at. Sedangkan di dalam hadits Jarir tidak terdapat kata, diantara kalian.

(Shahih Muslim : 881 – 69)

 

وَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَمُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ قَالاَ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ ح و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ:

أَنَّهُ كَانَ إِذَا صَلَّى الْجُمُعَةَ اِنْصَرَفَ فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ ذَلِكَ

70 – (882)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi’ dari Abdullah :

Bahwasanya bila ia telah menunaikan shalat Jum’at, maka ia pulang dan shalat dua raka’at di rumahnya. Kemudian ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa melakukan amalan tersebut.

(Shahih Muslim : 882 – 70)

 

وَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ وَصَفَ تَطَوُّعَ صَلاَةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

فَكَانَ لاَ يُصَلِّي بَعْدَ الْجُمُعَةِ حَتَّى يَنْصَرِفَ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ قَالَ يَحْيَى أَظُنُّنِي قَرَأْتُ فَيُصَلِّي أَوْ أَلْبَتَّةَ

71 – (882)

 

Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Saya telah membacakan kepada Malik dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar bahwa ia menshifati shalat tathawwu’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata:

Biasanya beliau tidak shalat setelah Shalat Jum’at hingga beliau pulang, kemudian beliau baru shalat dua raka’at di rumahnya. Yahya berkata; saya menduga kuat, bahwa saya telah membacakan; Maka (beliau) shalat atau Al Batah (benar-benar).

(Shahih Muslim : 882 – 71)

 

حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ حَدَّثَنَا عَمْرٌو عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيْهِ:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي بَعْدَ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَيْنِ

72 – (882)

 

Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair -Zhuhair berkata- telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami Amru dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya:

Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya shalat dua raka’at setelah shalat Jum’at.

(Shahih Muslim : 882 – 72)

 

حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ عَطَاءِ بْنِ أَبِي الْخُوَارِ:

أَنَّ نَافِعَ بْنَ جُبَيْرٍ أَرْسَلَهُ إِلَى السَّائِبِ ابْنِ أُخْتِ نَمِرٍ يَسْأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ رَآهُ مِنْهُ مُعَاوِيَةُ فِي الصَّلاَةِ فَقَالَ نَعَمْ صَلَّيْتُ مَعَهُ الْجُمُعَةَ فِي الْمَقْصُوْرَةِ فَلَمَّا سَلَّمَ اْلإِمَامُ قُمْتُ فِي مَقَامِي فَصَلَّيْتُ فَلَمَّا دَخَلَ أَرْسَلَ إِلَيَّ فَقَالَ لاَ تَعُدْ لِمَا فَعَلْتَ إِذَا صَلَّيْتَ الْجُمُعَةَ فَلاَ تَصِلْهَا بِصَلاَةٍ حَتَّى تَكَلَّمَ أَوْ تَخْرُجَ فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَنَا بِذَلِكَ أَنْ لاَ تُوْصَلَ صَلاَةٌ بِصَلاَةٍ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ

73 – (883)

 

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Umar bin Atha` bin Abul Khuwar:

Bahwa Nafi’ bin Jubair mengutusnya kepada Sa`ib putra saudara perempuan Namir untuk menanyakan sesuatu yang pernah dilihat oleh Mu’awiyah dalam shalat, maka Sa`ib berkata, Benar aku pernah shalat Jum’at bersama Mu’awiyah di dalam Maqshurah (suatu ruangan yang dibangun di dalam masjid). Setelah imam salam aku berdiri di tempatku kemudian aku menunaikan shalat sunnah. Ketika Mu’awiyah masuk, ia mengutus seseorang kepadaku dan utusan itu mengatakan, Jangan kamu ulangi perbuatanmu tadi. Jika kamu telah selesai mengerjakan shalat Jum’at, janganlah kamu sambung dengan shalat sunnah sebelum kamu berbincang-bincang atau sebelum kamu keluar dari masjid. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan hal itu kepada kita yaitu Janganlah suatu shalat disambung dengan shalat lain, kecuali setelah kita mengucapkan kata-kata atau keluar dari Masjid.

(Shahih Muslim : 883 – 73)

 

وَ حَدَّثَنَا هَارُوْنُ بْنُ عَبْدِ اللهِ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ قَالَ اِبْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ عَطَاءٍ أَنَّ نَافِعَ بْنَ جُبَيْرٍ أَرْسَلَهُ إِلَى السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدَ ابْنِ أُخْتِ نَمِرٍ وَسَاقَ الْحَدِيْثَ بِمِثْلِهِ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ فَلَمَّا سَلَّمَ قُمْتُ فِي مَقَامِي وَلَمْ يَذْكُرِ اْلإِمَامَ

(883)

 

Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Umar bin Atha`:

Bahwa Nafi’ bin Jubair telah mengutusnya kepada Sa`ib bin Yazid bin Ukhti Namir. Ia pun menyebutkan hadits yang semisalnya, hanya saja ia mengatakan; Ketika ia salam, saya langsung berdiri di tempatku. Ia tidak menyebutkan kata Imam.

(Shahih Muslim : 883)

 

 

Tinggalkan komentar